Dia hadir begitu saja tanpa permisi. Bagai sosok yang menyeramkan. Aku tidak tahu siapa dia. Tanpa nama. Aku pikir dia hanya iseng seperti orang-orang di luar sana. Tetapi ternyata tidak. Bahkan berkali-kali dia mengirim pesan untukku. Pesan-pesan yang berbeda. Untaian katanya sama sekali tidak keliru. Selalu sempurna. Aku mulai mencurigainya. Bagaimana bisa seorang anonymous begitu mengenalku. Aku tidak begitu akrab dengan teman-teman di sekolahku dan aku tidak pernah punya teman akrab selain Rania. Aku mulai mencari tahu. Aku rasa Rania benar, seseorang yang kita pikir menyeramkan tidak selalu berniat jahat, melainkan sosok yang luar biasa. Bahkan dia rela menjadi penggemar rahasia demi melengkapi beberapa puzzle dalam hidupmu. ---------- Ini tulisan tahun 2015, tepat ketika saya lulus SMA. :D
3 parts