ALESYA
  • Reads 24
  • Votes 6
  • Parts 3
  • Reads 24
  • Votes 6
  • Parts 3
Complete, First published May 11, 2020
"Saya Gibran om temannya Alesya". Ucap Gibran dengan sopan sambil menyalami tangan Adam.

"Temen apa temen?". Goda Adam sambil menaik turunkan alisnya.

"Is papah apaan sih?! Dia itu kakak kelas Ale". Sergah Alesya dengan cepat sebelum papahnya ini berbicara lebih ngawur.

"Sebenarnya gaapa si, kalo kamu mau pacaran sama anak saya asal jaga dia jangan sampai buat dia nangis". Ujar Adam yang terdengar cukup serius. Sementara Gibran dia hanya tersenyum mendengar perkataan Adam.

"Is udah ah ayo kak kita berangkat sekarang nanti telat". Ujar alesya seraya menarik tangan Gibran agar segera meninggalkan tempat itu. Namun Gibran masih stay di tempat sambil menatap jahil ke arah Alesya.

"Siap om saya akan menjaga Alesya, dan ga akan biarin air mata menetes di pipinya. Dan untuk pertanyaan yang pertama do'akan saja". Blush ucapan Gibran barusan mampu membuat pipi Alesya memerah. Sementara Adam dan Gibran hanya terkekeh melihat wajah Alesya yang merah padam. Tolong Alesya butuh kantong kresek untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah ini. Shit ini ga bisa di biarkan.
All Rights Reserved
Sign up to add ALESYA to your library and receive updates
or
#118dare
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
My Maid 21+ cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Lauhul Mahfudz  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
ALFA  cover
 ARGALA cover
VIENNO LAKARSYA cover
Starla cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan