Story cover for Gemuruh Sanubari by derdianti
Gemuruh Sanubari
  • WpView
    Reads 110
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 110
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published May 11, 2020
Mari bertegur sapa dengan sepi
Mari mulai berdamai dengan kesendirian
.
.
.
Beritahu padaku, 
Bagaimana rasanya tertawa dengan lepas?
Bagaimana rasanya nangis bersedu sedan?
Bagaimana rasanya berada di atas? Dan,
Bagaimana rasanya berada di bawah?
. 
.
.
Karena aku...
Yaa, aku..
Aku belum mengenal diriku. Dan aku,
Aku ingin tahu, bagaimana bahagia dan sedih versimu:)
All Rights Reserved
Sign up to add Gemuruh Sanubari to your library and receive updates
or
#200randomstories
Content Guidelines
You may also like
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
You may also like
Slide 1 of 10
Terima kasih Ravindra cover
Rasa Tanpa Kata cover
ALFA [selesai] cover
My Beloved Brother |tamat| cover
Dari Luka Untuk Tawa✓ cover
Eliinaa cover
Memories in Moon cover
Isi Kepala cover
Destiny. cover
TIANNE (My Happiness Is In You) (✓) cover

Terima kasih Ravindra

6 parts Complete

"Wahai kamu, senang bertemu denganmu diwaktu itu, aku sangat bahagia karena bersamamu dan mengenalmu, pernah menjadi kekasihmu dan kisahmu adalah kesenangan yang tidak ada duanya, kamu cinta dan lukaku untuk pertama kali, tetapi mungkin aku juga menjadi luka untukmu, seberapa kali aku merasa sakit karenamu saat itu, cinta ini akan tetap abadi untukmu, terimakasih karena telah menjadi bagain dari kisah hidupku, i loved you, berbahagialah selalu" Bagiku kamu adalah kenangan yang tak bisa aku ulang kembali. -Anara Aeera Dewi- Terima kasih dan maaf karena aku adalah cinta dan luka pertama kamu -Pratama Yudha Ravindra- **Semua alur cerita ini dibuat karena atas dasar pengalamanku** **Mohon maaf jika ada kesamaan antar cerita,nama,tempat dan waktu semua terjadi karena ketidaksengajaan kami dalam membuat cerita ini, terimakasih 🙏**