part 2
  • Reads 12
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 12
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published May 12, 2020
si kiri : "itu sebabnya, ucapan yang yang bener itu tadi subhanalloh bukan astaghfirulloh, karena pada waktu kulihat wajahnya tadi, seakan-akan aku telah melihat bidadari karena dari indahnya wajahnya"
si kanan : "sudah... gak usah teralu lebay"
si kiri : "bener, wajahnya itu iiinnndah sekali, apalagi yang pakek baju kuning" (sambil tersenyum menatap si kanan)
si kanan : "sudahlah, jangan terlalu di fikirkan"
(setelah itu, mereka membeli barang-barang yang di perlukan kemudian pulang)
Selama di perjalanan si kiri terlihat selalu membayangkan wajah mbak santri tadi, sampai si kiri timbul pertanyaan dalam hatinya yang kemudian ia tanyakan kepada si kanan,
si kiri : "aku boleh tanya gak ?"
si kanan : "boleh, dengan senang hati... "(sambil tersenyum)
si kiri : "kalau kita mengenal seorang perempuan lebih dekat itu, boleh gak ?"
si kanan : "maksut kamu ??" (sambil mengerutkan dahinya)
si kiri terdiam sejenak sambil mengahadapkan wajahnya ke atas, kemudian mengambil nafas pelan pelan,
si kiri : "jujur yaa, aku itu tadi terpesona melihat wajah perempuan itu, sampai sampai aku ingin mengenalnya bahkan mengenal lebih dekat lagi"
si kanan : "wush... kamu ngomong apa sih"
si kiri : "bener kok, ini bukan hanya sekedar kata yang keluar dari mulutku saja, melainkan ini kata hati yang tak bisa berbohong" (tangannya memegang dadanya sambil menarik nafas lagi kemudian menghembuskannya pelan pelan)
si kanan : "sudah, gini aku kasih tahu yaa..." (sambil memegang pundak si kiri)
Dengan terus melanjutkan perjalanan menuju pondok,
waktunya si kanan mengeluarkan keahliannya dengan memberikan kata kata mutiaranya yang indah,
si kanan : "seorang wanita itu memang begitu, wajahnya selalu terlihat mempesona, begitu indah ketika di lihat, bahkan seakan akan seperti bidadari seperti apa yang kau ucapkan tadi"
si kiri : "iya tau... makanya aku ingin mengenalnya"
si kanan : "tapi dengerin dulu, belum selesai aku ngomongnya...  jadi gini, ........ .


simak terus lanjutan ceritanya di part 3
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add part 2 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Bertani di dunia binatang penjahat kecil sangat lengket cover
Young Soul Again || Time Travel  cover
TRANSMIGRASI SALSA (SEGERA TERBIT) cover
ᴀʟᴠɪᴀɴ ᴅᴇᴀɴᴅʀᴀ ᴄᴀᴋʀᴀᴡᴀʟᴀ  cover
𝐎𝐍𝐄 𝐏𝐈𝐄𝐂𝐄⭑─ ❝𝐍𝖾ρ𝗍υ𐓣𝖾❞ cover
Time Travel: Zombie Apocalypse World  cover
SHINBI HOUSE× READER cover
Kehidupan Ketiga Cale Henituse cover
TRAIL THE UNBOUND SOUL | Fangs of fortune cover
Renegade Immortal cover

Bertani di dunia binatang penjahat kecil sangat lengket

149 parts Ongoing

Setelah sebuah bom menghantam pangkalan, Si Yan tertegun. Ketika dia bangun, ada empat anak ular penjahat lucu di depannya yang akan membunuhnya di masa depan. Dalam novel aslinya, kakinya dipatahkan oleh anak keempat, lengannya dipatahkan oleh anak ketiga, matanya dibutakan oleh anak kedua, dan jantungnya ditikam sampai mati oleh bosnya. Si Yan menendang kakinya. Tidak, saya tidak bisa berbaring! Namun, setelah dia berterus terang... Bos: "Menurutku macan hitam itu bisa menjadi ayah kedua kita." Anak ketiga: "Elang Putih lebih cocok." Anak keempat: "Jelas Serigala Perak lebih baik." Anak kedua: "..." Khayalan Ular: Saya berpikir untuk menaruh topi padanya setiap hari. Dia benar-benar anak yang baik.