Mencintainya? Ya, aku mengakui itu. Aku selalu ingin bersamanya, dalam setiap detik dia tidak pernah lepas dari pikiranku. Dia adalah pria yang tidak akan pernah tau soal perasaanku. Aku tau, dia hanya menganggapku sebagai sahabat. Tidak mungkin dia mempunyai perasaan lebih kepadaku meskipun kami sudah saling mengenal dan tumbuh bersama. Sampai suatu ketika badai itu datang, dan membuatku harus sadar bahwa aku harus pergi darinya, tanpa jejak sedikitpun. Aku sadar, mencintai seorang diri itu tidak akan pernah bisa dilakukan siapapun dan akan mengiris rongga hati dengan pedih. Jadi, sudah tepat kan keputusanku ini, untuk meninggalkan pria itu tanpa jejak dan menjadi asing.All Rights Reserved
1 part