Bagaimana jika ada orang yang datang dengan niat ingin menyembuhkan setelah kamu dipatahkan? Jelas akan begitu sulit untuk menerima, pada awalnya. Ada yang takut untuk terluka lagi, ada juga yang tidak berani untuk percaya kembali. Tapi, percaya tidak, kalau segala rasa sakit akan selalu punya obatnya sendiri? Aku-Kalanirma-mempercayai itu, sebab aku punya banyak luka yang berhasil kuobati sendiri.
Namun beda halnya dengan Adweena, si perempuan manis bermata merah kecokelatan dengan sejuta rahasia yang ia simpan sendirian. Dia akan selalu memandang segala hal dengan ukuran yang sama rata. Misalnya, kalau satu pahit, ya semua pasti pahit. Kalau satu lelaki jahat, semua lelaki juga jahat, katanya. Tidak peduli orang-orang akan menyutujuinya atau malah sebaliknya.
Segalanya masih tentram. Rahasianya tidak pernah diusik siapa pun. Sampai ada seseorang datang padanya, yang aku begitu yakini dia adalah kiriman langsung dari Tuhan, seperti utusan yang ditugaskan untuk membukakan mata dan hati Dween yang sudah teracuni pemikirannya sendiri. Tapi, aku ingatkan, Tuhan memang paling senang membawa kita pada pertemuan yang membingungkan. Tiap orang yang dipertemukan dengan kita, rasanya itu sudah pasti akan selalu membuat kita bingung.
"Dia datang untuk apa? Tujuannya apa? Maksudnya apa?" atau bahkan "Dia pergi karena apa? Tujuannya apa? Maksudnya apa?"
Pertanyaan itu sudah terlalu sering mampir di otak kita saat malam sampai kita lupa jam tidur. Adweena pun sama, dibuat bingung oleh utusan Tuhan itu. Bahkan yang membuatnya lebih bingung lagi, lelaki itu tiba-tiba pergi setelah tragedi besar yang menimpa keduanya beserta seluruh tanah Jogja. sekarang, Dween sedang menunggunya pulang, menantinya untuk kembali datang. Dween berjanji akan menyelesaikan semua kebingungan atas takdir pertemuannya dengan seorang lelaki yang sampai saat ini, sampai hari ini, sampai detik ini, masih menjadi teka-teki.
Maka, ikutlah denganku. Kita pecahkan semuanya, bersama.