Seperti biasa, Abi selalu mengawali paginya dengan ceria. Gadis itu melangkah sedikit melompat membuka satu per satu gorden yang ada dirumahnya. Sifatnya yang seperti itu membuat orang lain pasti berpikir bahwa dia anak yang ceria yang memiliki keluarga yang harmonis dan hangat, kehidupannya sangat enak dan sebagainya. Tapi mereka tahu apa, Abi melakukan itu semua hanya untuk menyamarkan perasaannya yang asli. Abi melepas kedua sepatunya dan menaruhnya di tempat yang semestinya. Masih dengan seragam lengkap, Abi menaiki tangga menuju kamar mamanya. Suster yang sedang menurus mamanya menyapa Abi, gadis itu mengenal sang suster dengan baik. Suster itu sudah merawat Mama Abi dari awal beliau sakit. Abi sekarang tidak memiliki siapapun untuk bercerita, dia hanya punya dirinya sendiri dan terus memendam rasa sakit itu dihatinya. Tuhan sudah mengambil dua orang yang disayanginya dan sekarang Dia membuat wanita yang paling Abi cintai terbaring lemas diatas kasur dengan penyakit itu. Pertanyaan itu muncul, apa yang Abi perbuat sehingga Tuhan menghukumnya sebegitu keras.
28 parts