The Jerk
  • Reads 214
  • Votes 52
  • Parts 2
  • Reads 214
  • Votes 52
  • Parts 2
Ongoing, First published May 15, 2020
Bertemu lagi dengan seseorang di masa lalu tidak selamanya menyenangkan. Ada kalanya, justru pertemuan itu membawa lagi kenangan buruk yang sempat terlupakan. 

Kim Miyeon, gadis 19 tahun yang dinilai memiliki kehidupan sempurna. Memiliki paras rupawan, harta berlimpah, otak yang lumayan encer, teman-teman yang baik, serta kasih sayang tak terbatas dari orang tua dan saudaranya. Coba sebutkan, apalagi yang kurang? Hampir semua yang diidam-idamkan semua orang ada pada dirinya. Tak ayal, hidupnya yang hampir tanpa cela itu membuat setiap orang berbisik-bisik penuh rasa iri dan kagum setiap kali melihatnya.

Namun, siapa sangka kalau semua kesempurnaan itu bisa dengan mudah runtuh oleh kehadiran seseorang? Seseorang yang tak pernah ia harapkan, dan dengan seenaknya justru muncul lagi di hadapannya.

Baginya, Park Jimin adalah eksistensi paling brengsek di muka bumi. Rasanya seluruh hidupnya akan berubah menjadi bencana kala pria itu hadir. Baik dulu, maupun sekarang. Yang ia tau, Dewi Fortuna tak akan pernah memihaknya setiap kali pria itu menunjukkan batang hidungnya.

Akankah Miyeon bisa menghadapinya?
All Rights Reserved
Sign up to add The Jerk to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.