Di atas bentala ini, terkadang sesuatu datang tanpa terduga. Seperti angin yang datang tiba-tiba lalu menumbangkan pohon yang berdiri kokoh. Maka, seperti itulah kedatangan seorang Fatimah Hulya Albaihaqi bagi Rey yang tak pernah diduga olehnya.
Gadis itu, gadis dengan segala harapan-harapan kecil, dan keinginannya untuk memiliki tempat di surga, membuat Rey tumbang tak berdaya. Membuatnya ragu akan pijakannya. Membuatnya perlahan-lahan jatuh atas pijakannya di atas bentala. Dan membuat seorang Reymond perlahan menghilang.
Namanya Reynand Ghava Melviano, atau biasa disebut dengan Reymond dalam bisnisnya. Tak ada yang berani mendekatinya, sebab hatinya begitu dingin, sadis, dan kejam. Pandangan matanya begitu kelam, sama kelamnya dengan masa lalu yang dialami.
Lantas, semuanya berubah sejak kehadiran sosok Fatimah, yang membawanya menuju jalan yang baru. Di jalannya, Rey tidak lagi merasa tersesat. Di jalannya, mimpi-mimpi yang selalu menghantuinya perlahan menghilang. Dan di jalannya, Rey menemukan segala jawaban atas ketidakadilan Tuhan.
Pada akhirnya, pertanyaan itupun terucap dari bibir tegasnya, "Dear Surga, atas banyaknya dosa yang kulakukan, masih adakah tempat untukku?"