ESCAPE ETERNITY ➜ HALILINTAR [ON-GOING]
16 Bagian Sedang dalam proses [WARN! Lanjutan dari kisah Taufan, disarankan membaca buku sebelumnya terlebih dahulu]
❕Waktu update tidak menentu❕
Halilintar yang mengetahui niat busuk Retak'ka mulai melakukan aksi di baliknya, tetapi ia sengaja tidak melibatkan keenam saudara lain. Siapa sangka, langkah yang Halilintar pilih mengorbankan dirinya sendiri dengan hasil yang bahkan membuat Halilintar menyesali segala perbuatannya. Terjebak janji dengan leluhur Elemental Elektro, Halilintar mendapat kesempatan untuk kembali pada waktu di mana ia mampu mengubah semuanya tanpa ingatan mengenai apa yang terjadi. Iya, Halilintar menyebut ini sebagai sebuah kesempatan.
Namun, Satriantar menyebutnya jebakan.
"Elektro hanyalah milik kaumku." Satriantar tahu apa yang menjadi miliknya, dan rumah baginya hanya Gurlatan yang kini dipimpin oleh turunannya, Kira'na. Terlepas baru ditinggalkan oleh sosok Ayah, nyatanya Kira'na mampu menelan pil pahit itu dan bangkit menyatakan perlawanan pada Retak'ka. Dari kekuatan mungkin ia belum cukup karena kuasa mutlak Elektro tidak ada di tangannya, tapi siapa yang mengatakan perlawanan harus dalam bentuk fisik saja? Inilah yang disebut diplomasi.
"Aku merasa mengenal pedang ini-kak Hali?!"
Sosok kakak yang biasa berada di depan, melihat punggung mengarah pada adik-adiknya sementara ia berhadapan langsung dengan ancaman di depan mata. Kini tubuh itu tidak ada dan yang enam bersaudara itu lihat adalah hunusan pedang familiar tapi asing di saat bersamaan yang mengarah pada mereka. Elektro yang biasa melindungi mereka kini adalah elemental yang paling mengincar kejatuhan mereka, walau tangan yang menggunakannya berbeda, tapi Elektro itu tetap sosok sang kakak yang telah berubah.
"Kelemahan Elektro adalah kaum mereka sendiri."
Retak'ka tinggal menunggu berita, sesaat semua ini berakhir, ialah yang menerima kabar baru berupa:
"Jumlah penguasa tahap tiga bertambah satu."
----------------
23 - 03 - 2023
Karakter hanya milik Monsta~!