Historia 13
  • Reads 57
  • Votes 5
  • Parts 2
  • Reads 57
  • Votes 5
  • Parts 2
Ongoing, First published May 17, 2020
Aku bukan lagi si pemilik ketenangan.

Penyesalanku mengikutimu hingga ke dalam kubur.

Bagai asphodel yang membawa pesan mengerikan.

• • • • •

Sebuah kisah tentang perjuangan tiga belas murid laki-laki dalam menyelesaikan misi silam. Berbagai teka-teki seolah menjadi kubik, pangkat tiga yang sulit terpecahkan. Namun, tidak ada yang menduga jika dalang dari tewasnya gadis berambut pirang itu adalah murid Seventeen High School sendiri.

Dengan usaha kuat untuk mengubah dan menjadikan sesuatu sebagai akhir yang berbeda, akankah mereka mampu menyelesaikan misi tersebut?

"Mungkin nggak sih, pelakunya ada di antara ketiga belas ini?" Tanya Daffin hati-hati.

• • • • •

Untuk apa aku diciptakan, Tuhan?

Jika berakhir tragis bersama jiwa-jiwa pemilik dendam.
All Rights Reserved
Sign up to add Historia 13 to your library and receive updates
or
#689senior
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.