Polin in Love
  • Reads 31,244
  • Votes 3,017
  • Parts 26
  • Reads 31,244
  • Votes 3,017
  • Parts 26
Complete, First published May 17, 2020
( COMPLETED )

Jerome Polin Sijabat.

Awalnya, aku bahkan tidak tau siapa itu Jerome. Tapi, setelah menonton channel youtube dan mengikuti media sosialnya...

Aku tertarik, hampir jatuh hati. Tapi aku tidak mau berharap lebih lanjut karena rasanya mustahil untuk kita bisa bersama.

Sampai suatu hari...

"Kamu gapapa?"

Tunggu, sepertinya, aku kenal suara ini.

"Jerome?!"

Ternyata, tidak ada yang mustahil di dunia ini kalau Tuhan sudah berkehendak.

Published : 18/05/2020
Ended : 12/07/2020
All Rights Reserved
Sign up to add Polin in Love to your library and receive updates
or
#301university
Content Guidelines
You may also like
DZEMILA by salmaaqillahfadiah_
11 parts Ongoing
Dia selalu berdetak setiap aku rindu dengan senyumnya lagi, seperti setiap rindu yang selalu terbayar lunas mengingat dia menyatu denganku sekarang. "Hai, Wil. Long time no see, kita udah dua tahun nggak ketemu ya, dan baru sekarang bisa ngobrol lagi, kamu pasti udah lebih bahagia di sana. How's your day, dude?" Kak Auro membungkuk bagai telah menemukan caranya bertemu Kak Willi yang telah meringkuk kaku di sana. "Great! Great to see your smile again. You look so beautiful now, more beautiful than I see you before," 🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱 "Cie si paling berkorban latihan lagi," rayuku sampai terlihat tarikan senyum bangga Kak Willi. "Iya dong. Aku sepertinya lebih baik mati daripada harus melihat Auro marah lagi," "Ahahaha, awas loh suka lagi sama Kak Auro," "Sudah deh, Auro itu tidak waras, dia tidak menyukai lelaki tampan sepertiku, dia sukanya yang biasa saja sepertinya," "Tahu apa Kakak? Siapa tahu Tuhan justru menjodohkan Kak Willi dengan Kak Auro?" "Auro itu teman kecilku, Alma, aku tahu betul sesenang-senangnya dia kepada seorang teman, mata Auro tidak mungkin membohongiku bahwa dia punya perasaan. Papi bahkan pernah hampir menjodohkan kita, namun yang kudapat hanya kemarahan Auro seperti mengatakan kepadaku yang pantas untuk dia adalah laki-laki selain aku." "Mungkin karena waktu itu masih marahan, jadi kak Auro nolak," "Tidak, tidak. Aku juga tidak ingin menikahi perempuan tidak waras seperti Auro. Kami benar-benar tidak cocok sebagai pasangan, kami cocoknya hanya sebagai sahabat terbaik masing-masing saja!" "Ahahah, nggak tahu deh Kak Auro bakal marah atau seneng denger kakak barusan," "Kalau suatu hari kamu ketemu dia, tolong jelaskan ke Auro aku sangat menyayanginya. Aku akan lakukan yang terbaik untuk melihatnya bersorak di tribun karena melihatku memenangkan pertandingan juga, dan dia tidak akan bisa meninggalkanku atau membenciku lagi," 🥀 -DZEMILA (Aurora 2)
You may also like
Slide 1 of 10
DZEMILA cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
BABY CHANIE cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
WEDDING DRESS ( GAUN PENGANTIN ) (END ✔) cover
 𝑨𝒔𝒎𝒂𝒓𝒂𝒍𝒐𝒌𝒂✨ cover
23.07 cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
Kesayangan Bunda cover

DZEMILA

11 parts Ongoing

Dia selalu berdetak setiap aku rindu dengan senyumnya lagi, seperti setiap rindu yang selalu terbayar lunas mengingat dia menyatu denganku sekarang. "Hai, Wil. Long time no see, kita udah dua tahun nggak ketemu ya, dan baru sekarang bisa ngobrol lagi, kamu pasti udah lebih bahagia di sana. How's your day, dude?" Kak Auro membungkuk bagai telah menemukan caranya bertemu Kak Willi yang telah meringkuk kaku di sana. "Great! Great to see your smile again. You look so beautiful now, more beautiful than I see you before," 🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱 "Cie si paling berkorban latihan lagi," rayuku sampai terlihat tarikan senyum bangga Kak Willi. "Iya dong. Aku sepertinya lebih baik mati daripada harus melihat Auro marah lagi," "Ahahaha, awas loh suka lagi sama Kak Auro," "Sudah deh, Auro itu tidak waras, dia tidak menyukai lelaki tampan sepertiku, dia sukanya yang biasa saja sepertinya," "Tahu apa Kakak? Siapa tahu Tuhan justru menjodohkan Kak Willi dengan Kak Auro?" "Auro itu teman kecilku, Alma, aku tahu betul sesenang-senangnya dia kepada seorang teman, mata Auro tidak mungkin membohongiku bahwa dia punya perasaan. Papi bahkan pernah hampir menjodohkan kita, namun yang kudapat hanya kemarahan Auro seperti mengatakan kepadaku yang pantas untuk dia adalah laki-laki selain aku." "Mungkin karena waktu itu masih marahan, jadi kak Auro nolak," "Tidak, tidak. Aku juga tidak ingin menikahi perempuan tidak waras seperti Auro. Kami benar-benar tidak cocok sebagai pasangan, kami cocoknya hanya sebagai sahabat terbaik masing-masing saja!" "Ahahah, nggak tahu deh Kak Auro bakal marah atau seneng denger kakak barusan," "Kalau suatu hari kamu ketemu dia, tolong jelaskan ke Auro aku sangat menyayanginya. Aku akan lakukan yang terbaik untuk melihatnya bersorak di tribun karena melihatku memenangkan pertandingan juga, dan dia tidak akan bisa meninggalkanku atau membenciku lagi," 🥀 -DZEMILA (Aurora 2)