Alaska lelaki berhati batu dan kasar . Karina , si gadis pendiam dan penyabar . Dimana Alaska membenci seseorang yang mengacuhkan perkataan nya harus bertemu dengan gadis pendiam yang juga membenci orang yang kasar dan pemaksa . " HEI KAU GADIS BODOH ! MAU CARI MATI HAH ?! " " ... " Tangan kekar itu segera menarik paksa. Lengan kecil nan lemah milik gadis yang beru saja mengacuhkan perkataan nya . " KAU INI BISU ATAU TULI ?! " " tidak keduanya . " Balasan dari pemilik lengan kecil itu dengan santai namun terkesan aneh di telinga lelaki bertangan kekar itu . " LANTAS TIDAK KAH KAU MELIHAT BAHWA KAMI SEDANG BERTANDING ?! GUNAKAN MATAMU ! " bentak lelaki bertangan kekar tersebut . " lantas tidak kah kau menyadari bahwa jalanan ini bukan milikmu namun milik umum ? Semua orang bebas berjalan di area ini . Kau kira jalanan ini punya nenek moyang mu ? Dan Gunakan MATAMU ! Lihat kembali rambu tersebut . Bila kau tak bisa membacanya aku bisa membantu mu . " balas gadis itu santai tanpa ekspresi sambil menunjuk ke arah rambu jalan diujung . ( dilarang melakukan balapan liar ! Banyak pejalan kaki ! ) Wajah lelaki itu terlihat mengeras menahan marah dan sedikit malu ? " PERSETAN DENGAN RAMBU SIALAN ITU ! " " persetan juga dengan perkataan bodoh mu itu. " " Lain kali gunakan matamu tuan kasar yang terhormat. " ucap gadis itu lalu berlalu pergi meninggalkan lelaki itu dan beberapa anggota gengnya yang menganga dengan tatapan tak percaya . Seorang Alaska ? Mati kutu ? Sejarah mulai terukir dan akan terus berlanjut bila gadis itu kembali bertemu Alaska . " SIAPA NAMAMU ?!! " Bentak Alaska keras membuat kakit mungil itu terhenti . " panggil saja aku ... " Karina .