Story cover for TERJEBAK 2 CINTA by Aomaz95
TERJEBAK 2 CINTA
  • WpView
    Reads 64
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 64
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
Complete, First published May 18, 2020
Namira dan Almira adalah saudara kembar identik yang harus terpisah karena konflik keluarga. 

Namira memiliki kelebihan dan kecerdasan yang mumpuni, membuat semua orang terkagum-kagum padanya. Termasuk ayahnya, dia adalah putri kebanggaan keluarga Rubbiantoro Jamil. 

Berbeda dengan Namira, Almira adalah gadis yang tidak sama sekali memiliki kecerdasan seperti kakaknya. Bahkan dia tidak bisa lulus kuliah tepat pada waktunya. 

Konflik bermula ketika sang ayah selalu membeda-bedakkan keduanya, sehingga Almira memutuskan kabur dari rumah. 

Tak di sangka hal itu justru membuat Almira bertemu Kevin, anak pengusaha besar serta anak pemilik butik terkenal di kota tersebut. 

Penasaran kisahnya? 

Stay tune!!! 

©Ms.Oh
All Rights Reserved
Sign up to add TERJEBAK 2 CINTA to your library and receive updates
or
#168badminton
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Maaf (Sequel Off T.A.A.O) | SELESAI REVISI cover
Damira (END) cover
Destiny And Us cover
Not So Cold Mr.Boss (End) cover
Keyvin [end] cover
Better Days cover
DIA milikku BUKAN milikmu cover
ZAWIL cover
Prince Untuk Alea cover

Maaf (Sequel Off T.A.A.O) | SELESAI REVISI

53 parts Complete

SELESAI REVISI | CERITA SELESAI | PART LENGKAP --- "Damar! Lepasin aku!" "Fabian itu siapa, hah?! Kenapa kau akrab banget sama dia?!" "Dia cuma teman, Damar! Lepasin aku!" "Cuma teman?! Kau pikir aku bodoh?!" "Da-Damar... Apa yang kau lakukan?!" Namun Damar sudah tenggelam dalam emosinya. Jemarinya merobek paksa kancing kemeja gadis itu, satu per satu kancingnya beterbangan ke lantai. "Jangan! Damar, tolong!" Air mata Chelsie mengalir, tapi tangannya tak mampu menahan dorongan kasar lelaki itu. Semua terjadi begitu cepat. Suara gesekan kain, tubuh yang meronta, air mata yang mengalir tanpa henti. Dan akhirnya... semuanya hancur. Keheningan yang menyesakkan memenuhi ruangan setelah semuanya berakhir. Nafas Damar masih terengah, tubuhnya kaku, jari-jarinya masih mencengkeram sprei yang berantakan. Baru saat itu ia sadar... apa yang baru saja ia lakukan? Di depannya, Chelsie terdiam dengan tatapan kosong. Roknya sudah tersingkap, kemejanya terbuka berantakan, dalamannya entah ke mana. Air mata terus mengalir, membasahi pipinya yang pucat. Damar menatap tangannya sendiri, seolah baru sadar bahwa jemari itulah yang telah merusak segalanya. Ia mencoba mendekat, tapi Chelsie tiba-tiba menjerit dan melempar benda apa pun yang ada di dekatnya-bantal, gelas, bahkan jam meja yang nyaris mengenai kepala Damar. "Pergi! Jangan sentuh aku! Dasar monster!" Suaranya pecah dalam raungan penuh kebencian dan luka.