"Please, Pak. Ara beneran nggak mau di cincang sama kaprog gila, Paaak!!!"
Pasang senyum sejuta byte, akhirnya pak ojol menyerah. Ia menepikan motornya. Kemudi motor beralih ke tangan. Ara tersenyum puas harapannya terpenuhi. Saatnya beraksi.
"Aduh, mbak..., jantung Pak Ojol mau copot!!!"
Belum banyak beberapa menit, telinga Ara sudah dicemari oleh teriakan dari si pemilik motor. Tak peduli dengan itu, Ara menancapkan gas lebih banyak lagi.
"Awas, mba eee! Bakul krupuk!"
Bodoamat, Pak! Wkwk. Bibir Ara mengencang menyesuaikan gas yang ia tarik. Bakul krupuknya aja yang nggak tau diuntung. Memakan banyak tempat, huhhh.
Berbelok ke area sekolah dan mengakhirinya dengan mengerem mendadak. Membuat Ara sediki tersungkur ke depan akibat tekanan tubuh dari si penumpang.
"Aduh, Mbaknya ... cantik-cantik naik motor, kok, kayak orang kesurupan!"
Pak Ojol mengusap-ngusap dadanya. Tenang, Pak. Masih idup, kan?
Ara tak menggubris, ia mencopot helm yang menaungi kepala Ara dan memberikan ke pemiliknya. Ia menyodorkan uang pas ke pak ojol.
"Thanks, ya, Pak!"
Pak ojol menggelengkan kepalanya. Darahnya sor-soran, jantungnya deg-degan. Bocah SMK mengajak pak ojol mau mati. Haduh!
Ara berlari kecil menuju kelasnya. Koridor cukup sepi. Untungnya, di gerbang tidak ada BK ataupun satpam, si Gatol botak!
"Ternyata, selain jadi murid bar-bar, kamu juga jadi pembalap."
Tepat sekitar enam meter dari jaraknya Ara, si kaprog gila itu sedang berjalan di belakangnya. Bersuara dengan mistisnya, Ara menjadi was-was. Masalah apa lagi, ya, Allah.
"Seblak!"
"Seblak!"
"Seblak!"
"Pokonya Caca pengen seblak!" Caca merengek karena sendari tadi sudah keliling Jakarta tapi tidak menemukan satu pun warung seblak yang buka.
"Stttt ... Ca jangan teriak-teriak malu," bisik Rayyan, kepada Caca. Karena sendari tadi Caca tak henti-hentinya berteriak di tempat umum, meminta di belikan seblak, tapi tak ada satupun warung yang buka.
Hiyyaa!
Brukkk
Caca menendang motor vespanya Rayyan karena sakin kesalnya, sehinga motor berwarna kuning itu terguling.
"YA AMPUN STEPEN!" teriak Rayyan."Ya ampun babe kamu gak apa-apa, kan?!"
Rayyan terus saja mengusap motor ke sayangannya dengan lembut dan membantu motornya kembali berdiri.
Caca merenggut. "Gililan sama motol aja di peduliin gililan sama gue aja enggak, dasal pacal lucknut!" Caca mengacungkan jari tengahnya ke arah Rayyan.
"By, jangan dengerin babi ngoceh ya," bisik Rayyan kepada motornya.
"Apa?!!"
Gimana seru gak? Jangan lupa baca cerita I Love Seblaknya ya di jamin ngakak deh😂