Hai namaku Dara,aku berumur 17 tahun,dan bersekolah di salah satu SMA ternama di ibu kota. Pertama kali aku menginjakkan kaki di sekolah itu,aku melihat seseorang yang selalu membuat ku tersenyum dahulu. Manik mata yang tak pernah aku lupakan.Aku ingin sekali berlari memeluknya dan menceritakan semua yang ku alami. Dia adalah sahabat kecilku, cinta pertamaku. Aku fikir nasib ku akan berubah setelah bertemu dengannya, tetapi lagi - lagi impian itu bagaikan abu yang di tiup oleh angin. Semuanya sirna. Penderitaanku semakin bertambah karena sosok yang aku rindukan selama ini sama sekali tidak mengenalku, dan bahkan sangat membenciku. Aku tidak tahu apa kesalah yang aku perbuat sehingga membuatnya berubah 180°.Tapi aku tidak menyerah untuk mengembalikannya lagi kepadaku, aku selalu berjuang untuk mendapatkannya, tak peduli oleh semua resiko yang akan ku hadapi kedepannya, salah satunya mendapat bullyan. Bahkan orang yang melakukan itu adalah orang - orang yang aku sayangi. Mereka adalah kakak perempuan dan sahabat kecilku. Akan tetapi,aku tidak pernah menyerah.Namun sayang, kata itu sudah tidak lagi aku pegang kokoh di dalam diriku. Aku sendiri berhenti untuk memperjuangkannya, mulai detik ini dan seterusnya. Aku berhenti dan tidak lagi mengejar seseorang yang telah pergi dan tidak menginginkanku. Kalian pasti tahu rasanya berjuang tanpa di hargai,terlihat tapi tak di anggap,rasanya sungguh sakit.Mengapa tuhan mengirimkan sebuah perderitaan yang bertubi - tubi padaku?Apa kesalahanku?sehingga aku mendapat pederitaan maupun pengkhianatan dari orang - orang yang aku sayang. Mungkin satu - satunya jalan adalah bersabar.Bersabar menunggu Tuhan mengambilku kembali dan mengakhiri semua ini. Apakah kalian mau mendengar ceritaku?akan ku ceritakan bagaimana rasanya seseorang yang terlihat namun tak dianggap,seseorang yang berjuang tapi tak di hargai.