Cause the Past
  • Reads 4
  • Votes 4
  • Parts 1
  • Reads 4
  • Votes 4
  • Parts 1
Ongoing, First published May 18, 2020
Hari ini jadi kemarin, hari esok menjadi hari ini semua terus berulang dan menghasilkan istilah yang disebut masa lalu dan masa depan. Masa lalu adalah masa terdahulu sementara masa depan adalah masa yang akan datang. Kedua hal ini berhubungan dan membentuk masa yang kita jalani sekarang ini. 

"Yang lalu biarlah berlalu" begitulah kata orang-orang, namun ada kalanya masa lalu menghantui masa yang kita jalani sekarang, ada kalanya masa yang telah berlalu tak dapat terlupakan bahkan menyiksa seseorang. Aku ingin terlepas dari bayang-bayang masa lalu, aku ingin hanya terfokus pada apa yang ku jalani saat ini bukan yang telah ku jalani, aku ingin membiarkannya berlalu dan bersikap seolah tak terjadi apapun, 

Tapi tanpa sadar yang ku alami sekarang adalah terjebak dalam bayangan masa lalu. Aku tak tahu bagaimana caranya keluar dari semua ini, aku tak tahu kenapa aku jadi seperti ini, yang ada dalam diriku hanya ketakutan dan keraguan. Bayangan itu bagai monster yang bersemayam dalam tubuhku, menyerangku mana kala kejadian serupa disuguhkan kembali ke hadapanku. 


Mei 19th 2020
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Cause the Past to your library and receive updates
or
#969past
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
AV cover
My Dangerous Junior cover
I'm the Protagonist cover
I'm Alexa cover
Kaesar cover
FIX YOU cover
THEORUZ cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Memilih Untuk Pergi  cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan