Story cover for kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai) by dedew298
kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai)
  • Reads 8,209
  • Votes 786
  • Parts 38
  • Reads 8,209
  • Votes 786
  • Parts 38
Complete, First published May 19, 2020
[lowercase-selesai]

"masuklah, hari pertama masuk sekolah akan menyenangkan." mataku membulat, terkejut tentu saja. bagaimana pun aku sudah melewati itu 12 tahun yang lalu. seharusnya sekarang aku berada di kosan, menyelesaikan tugas dari dosen.

"belajar yang rajin, oke?" ibu mendorong punggungku hingga mencapai pintu. di dalam sudah banyak anak sekolah sadar dengan seragam putih merah, lengkap dengan dasi, itu masih terlihat kaku dan baru. beralih melihat seragamku sendiri, ini masih memiliki bau toko, dan tali tas gendong di bahu, berwarna biru muda.

aku melihat ke belakang, kearah ibuku yang tengah memberi semangat dengan tangannya. setelah menghembuskan napas, dengan senyum kecil aku melangkah dan berhenti di depan kelas. hampir semua kursi dan meja penuh, kalau tidak salah jumlah anak seharusnya 44 orang. senyumku semakin melebar, menyadari mereka semua sangat familiar, wajah-wajah yang masih polos dan imut.

fokusku terkunci pada sosok anak laki-laki yang sedang menulis dibuku catatannya. seperti musim semi yang datanng lebih awal. di antara ruang kelas yang sudah tua dengan cat yang mulai using, suara berisik anak-anak dan masa lalu yang kembali terulang, aku menemukannya. reza irvan wijaya, nama yang tak pernah hilang dari ingatanku selama 12 tahun.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai) to your library and receive updates
or
#145kelahiran
Content Guidelines
You may also like
Embun Pagi by BagasYeni
12 parts Complete
Namaku Anahita Embun Prasetyo, aku hidup dalam keluarga kurang mampu yang memiliki seorang ayah penerima jasa antar jemput cuci kendaraan dan seorang ibu rumah tangga yang sangat penyayang. diusiaku yang masih menginjak 12tahun aku dituntut untuk mandiri dalam segala hal. tidak seperti selayaknya anak berusia belasan tahun yang masih memiliki kesempatan bermain dan bermanja-manja. bahkan aku terkadang merasa iri melihat teman-temanku yang bisa bermain dan terpenuhi keinginannya, seperti memiliki sepedah, boneka, dan peralatah sekolah yang layak. sedangkan aku yang setiap harinya sepulang sekolah selalu membantu ibu menjajakan kue nya keliling kota. aku yang menginginkan sesuatu harus dengan bekerja dahulu sebelum mendapatkannya terkadang merasa dunia ini sangat tidak adil, terkadang aku berfikir kenapa semua ini terjadi kepadaku, kenapa hanya keluargaku yang tuhan hukum atas kemiskinan. tapi walau begitu aku tidak pernah ingin berputus asa, karena ibu selalu berkata jika kita ikhlas dengan cobaan yang tuhan berikan maka sedikit banyak masalah yang kita hadapi pasti akan ada jalan keluarnya, rezeki dan nasib seseorang sudah diatur sedemikian rupa oleh tuhan. dimana kita yakin bahwa suatu saat akan ada masanya kita menjadi orang sukses dan menjadi orang yang beruntung. setiap kalimat yang ibukku katakan aku jadikan sebagai motivasi diriku agar kelak aku dapat menjadi orang yang berhasil dan membahagiakan mereka. meskipun sekarang banyak sekali cacian dan makian orang yang selalu merendahkan kami, tapi aku tetap berteguh pada tekadku untuk mengejar cita-citaku. aku ingin sekali menjadi seorang penulis karya yang dikenal banyak orang dan sukses, aku ingin dari hasil kerja kerasku mampu mengangkat derajat keluarga kami agar tidak ada lagi yang menghina dan merendahkan kami.
You may also like
Slide 1 of 10
life, promise and love cover
[ANTOLOGI] Rewrite The Past cover
Denial  cover
•The Seventh Good Girl•  cover
AWAL cover
nostalgia SMA kita cover
••FAMILY?•• cover
Baby sitter  cover
Babymonster Rami || So Far Away [END] cover
Embun Pagi cover

life, promise and love

19 parts Complete Mature

menjadi anak pertama perempuan, katanya harus memempunyai bahu yang kuat. secara tidak langsung menjadi tulang punggung keluarga. meskipun masih ada sosok ayah di rumah. aku saraswati candta, lebih sering di panggil saru. katanya panggilan saru itu adalah berkah dan anugrah bagi keluarga. aku manusia terlurus yang keluargaku kenal, bahkan mungkin elisa sering banyak kesalnya karena mempunyai kaka sepertiku karena aku terkesan tidak memiliki ambisi lebih dalam kehidupan ini. untuk apa ? karena menurutku hidup itu hanya untuk di nikmati hari itu saja, jalani saja semampunya. kehidupanku berubah ketika aku bertemu dengan seorang pria bernama inder dewaga dan sebuah kesalahfahaman yang fatal bagi keluargaku. bagaimana kehidupanku selanjutnya ?