"Heh, Gendut! dipanggil HRD diruangannya!". "Nih kerjain yang bener, jangan kebanyakan ngelamun, Gendut!". "Ngapain lo disitu, Gendut? Nggak nyadar apa kalo dunia jadi sempit gara-gara kehadiran lo!". "Minggir Gendut! Gue mau lewat!". "Woy, Gendut! Nggak malu apa badan lo kaya ikan buntal gitu?, dasar Gendut! gentong! gajah bengkak!". Aku menyeka airmataku yang jatuh membasahi pipi, hatiku sangat sakit mendengar semua orang menghinaku, apa menjadi orang gemuk se-nista ini? se-hina ini?. "Kamu kenapa nangis? yang sabar ya". Aku menoleh saat seseorang tiba-tiba berada didekatku, seorang wanita yang sepertinya mengasihaniku. Aku hanya tersenyum tipis. "Aku Kinara, nama kamu siapa?". Tanya wanita disampingku. "Aku... panggil saja aku Gendut". Ucapku dan langsung berjalan menjauh darinya, aku tak tahu mengapa sangat sulit memberitahu namaku kepada oranglain, karena menurutku percuma, mereka tahu namaku tetapi tetap memanggilku 'Gendut' lalu apa gunanya aku mempunyai nama?. _______________________________________________________ Haiiiiiii guysssss... Aku bawa cerita baru, yang bisa menginspirasi 😊 Note: Jangan minder dengan apapun keadaan fisik kita, karena yang fisiknya sempurna sudah banyak, sedangkan yang hatinya sempurna? hanya beberapa 😊.