Duka-Lara, kenapa ku sebut begitu? karena hari itu aku merasa menjadi orang yang paling menderita diatas segala-galanya. Tak ada teman atau siapapun yang mengetahui perihal yang aku rasakan hanya kegelisahan yang menjadi teman.
Kita adalah badai. Saling merobek, saling menginginkan, namun tetap terperangkap dalam pusaran yang sama.
Apakah kehancuran ini cinta?
Ataukah kita hanya terjebak dalam luka yang kita ciptakan sendiri?
GXG!