Menjadi istri disaat usianya baru berumur 19 tahun adalah mimpi buruk untuk Athenna.
baru saja ia kemarin melaksanakan wisuda S2 nya di Amerika, ketika kembali sudah di suguhkan pertanyaan yang paling ia hindari, yaitu 'pernikahan'.
Menolak tapi di keluarkan dari Kartu Keluarga, atau melanjutkan kuliah namun menerima pernikahan tersebut.
Jika menikah dengan pria yang masih single tak masalah. Tapi ini Apa, menikah dengan seorang papa muda beranak satu yang ditinggal istrinya 2 tahun lalu saat melahirkan anak pertama mereka? Oh god, apalagi ini.
~***~
"Kau istriku, ibu dari anak-anakku. Sekarang, nanti, dan seterusnya."
"menolak pun sama saja, tak akan pernah berhasil,"
"Bagus, jadi jangan pernah membuat suami mu ini menunggu."
"Dasar tua-tua keladi, makin tua makin menjadi."
~***~
Akan kah dari pernikahan mereka lahir kebahagian lain dalam diri masing-masing? Atau malah bencana yang terus silih berganti kepada tiang rumah tangga mereka?
Baca terus kisah mereka hingga selesai, agar kalian tau bahagia atau tidaknya dua insan manusia berbeda jenis ini.
NB:
Revisi berjalan
Setelah satu tahun bertahan di pernikahan itu, Sabrina pada akhirnya memilih kabur ketika kebenaran tentang suaminya terungkap.
Sabrina ingin memulai kehidupan yang jauh berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya. Gadis itu yakin bahwa suaminya, Detra tidak akan mencarinya karena pria itu tidak pernah mencintainya.
Namun, siapa sangka hari itu mereka bertemu lagi.
"Bukankah kamu pantas untuk diikat selamanya di ranjang kita karena berusaha kabur dari suami kamu, Sabrina?" Detra datang dengan penampilan yang jauh berbeda dari ingatan terakhirnya.
***