FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. AGAR NANTI, JIKA UPDATE PART BARU KALIAN BISA TAU DAN BISA LANSUNG MEMBACANYA. --------------------------------------------- Tak perlu waktu yang lama untuk Putra menyelesaikan puisinya. Bagaimana tidak, hampir setiap hari Putra menulis puisi. "Nih, udah selasai, " ucap Putra sambil menydorkan secarik kertas kepada Rinjani. Dan dengan cepat Rinjani langsung meraih kertas itu dan membaca puisi yang ditulis oleh Putra. *Bidadari yang bernama Rinjani* Pagi ini aku rasa cukup berbeda dari pagi yang biasanya Tentu aku bisa merasakannya Dan pasti seisi bumi juga bisa merasakannya Pagi ini Ada bidadari yang baru turun kebumi Tak banyak yang menyadarinya Hanya aku saja Bidadari itu kini ada di tengah kota Di sebuah warung yang sederhana Duduk di depan seorang lelaki yang bernama putra Lelaki yang tak pernah berhenti memandangi wajahnya Dan kini aku tahu, Rinjani, itulah namanya #Pagi bersama Rinjani Tak ada kata yang terucap dari bibir manis Rinjani, ia hanya memperlihatkan senyuman yang berbentuk bulan sabit kearah Putra.