Kami sudah sampai ditempat pemancingan. "Hiii...harus cacing ya?". Aku bergidik ngeri melihat cacing yang menggeliat di wadah. "Iyalah" "Max kamu saja yang pasang. Aku.. gak bisa.." (Max menyeringai) "Kamu...takut cacing?" "Ng...nggak bukan takut. Cuma..." Kenapa dia menatapku seperti itu? Pasti dia merencanakan sesuatu. "Max, jangan macam-macam ya.." Dia hanya tersenyum. Menyeramkan.. seperti psikopat dalam film-film. "Enggak kok. Sini tangan kamu" "(Mendengus) jangan bercanda ya..." "(Menghela napas, seraya bersusah payah menahan tawa) aku cuma mau kasih pancing ini. Udah kupasangkan umpan. Sini.." Aku mengulurkan tanganku. Dia langsung menaruh cacing gendut itu ditanganku. "Aaa.... Max!!!" Dia malah tertawa terpingkal-pingkal. "(Kesal) aku pulang!" Saat berbalik, aku hampir saja tercebur kolam, untungnya Max segera menarikku. Aku berada dipelukan Max, mata kami saling pandang. Hatiku....berdebar. Aku benar-benar gemetar. Hatiku bergetar sampai hampir meledak... Dan membuatku geram. Max Jantungku...kenapa? Kenapa... Mikaila