Terdapat dunia lain yang tidak dapat kalian lihat. Dunia itu bersembunyi di balik sorot mata Naura, dalam diam, dalam tawa, bahkan dalam setiap tangisnya.
Sejak kecil, hidup Naura dipenuhi tekanan, luka yang tidak pernah sempat sembuh, dan cinta yang datang hanya untuk pergi meninggalkan jejak. Saat semuanya runtuh, bisikan itu mulai bermunculan, memanggil, dan terkadang memerintah.
Kisah ini tentang bagaimana caranya Naura bertahan, mencari cahaya di antara gelapnya kabut, tentang bagaimana caranya menemukan cinta yang tidak melukai, dan tentang bagaimana Naura belajar hidup berdampingan dengan bisikan yang tidak pernah benar-benar pergi. Bagi Naura, Eter bukan hanya ruang kosong, ia adalah bagian dari dirinya yang harus diterima, bukan untuk dilawan.
***
[On Going]
Trigger Warning (TW)!
Cerita ini mengandung konten yang mungkin memicu dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian pembaca. Mengandung unsur dan isu kesehatan mental, masalah keluarga, pelecehan verbal/emosional/fisik, dan kekerasan. Harap baca dengan bijak, sesuai kesiapan mentalmu. Jika kamu merasa tidak nyaman, kamu bebas berhenti membaca kapan saja.
ⒸCopyright, E. Noire 2025.
Dilarang plagiat, meniru, atau memodifikasi baik sebagian atau seluruhnya
Peringkat paling mengesankan
#7 dalam skizofrenia dari 497 cerita
#65 dalam depresi dari 6.3k cerita
#314 dalam youngadult dari 13.3k cerita
#123 dalam mental health dari 4.73k cerita
#49 dalam mentalillnes dari 1.85k cerita
#38 dalam psikologis dari 1.23k cerita
#820 dalam sliceoflife dari 27k cerita
#490 dalam darkromance dari 8.19k cerita
#78 dalam familyissue dari 574 cerita
Ini mengenai gadis manis yang pendiam dan gemar menari. Merahasiakan segalanya di balik senyum dan tawa ceria. Sampai pada saat rahasianya tak lagi dapat ia sembunyikan.
"Gue nggak tau, sampai mana gue bisa bertahan. Tapi yang pasti, gue sayang sama lo." Bibir gadis itu tersenyum.
"Andai gue bisa memilih, gue bakalan milih buat nggak kenal orang kayak lo, daripada akhirnya lo ikut menderita karena gue," sambung gadis itu.
"Dan andai gue bisa memilih, Mil, gue bakalan milih buat nggak pernah terlahir daripada akhirnya gue harus nyaksiin gimana sakitnya orang yang gue sayang berjuang buat bertahan hidup."
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
JANGAN LUPA FOLLOW, GUYS!-♡
Halo, ini ceritaku yang ketiga di sini. Pastikan kalian baca sampai akhir, ya. Dan satu lagi, jika ada kesamaan nama tokoh, latar, atau apa pun dalam cerita ini, itu semua murni ketidaksengajaan. Harap dapat dimaklumi dan tidak langsung menjatuhkan.
Oiya! Disclaimer aja, ceritanya lumayan singkat. So, pastiin jangan terlalu nyaman atau dighosting. Sudah cukup real life kalian dighosting, di cerita, kuharap jangan, xixi^^
Happy Reading-♡
Cover by : Pinterest