Luka sebelum memiliki, cemburu pada hati yang telah terisi, serta harapan semu yang selalu terukirkan. Ini lah yang Nayara rasakan. Selalu memendam pahitnya luka yang ia nikmati seorang diri.
Perjuangan yang hanya menghasilkan angan-angan, posisi yang membuatnya terasingi, air mata yang sia-sia, ketulusan yang membuat harapannya pupus, serta kepahitan harus ia rasakan ketika dingin lelaki itu hanya menghakimi dirinya seorang.
....
Mungkin kau tak pernah paham arti dari sebuah perjuangan yang sama sekali tak pernah kau hiraukan. Bagaimana mencicipi manisnya harapan tapi ternyata semua itu hanya sebatas semu. Serta mencintai seorang sepertimu yang tak pernah puasnya memberikan banyak luka.
Aku tau aku tak bisa menjadi dia, ini diriku! Aku yang selalu kau abaikan, tulus yang tak pernah kau pedulikan. Tapi aku juga ingin seperti mereka yang merasakan rasanya saling mencintai. Bukan mencintai tanpa balas seperti ini.
~Nayara Grizelle Freya.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-