Fake Nerd (BTS x BLACKPINK)⭐Dalam Tahap Revisi⭐
  • Reads 514
  • Votes 27
  • Parts 2
  • Reads 514
  • Votes 27
  • Parts 2
Ongoing, First published May 23, 2020
-Mengandung kata² kasar✔
-βahasa Baku & Non-βaku✔
-No Plagiat✔
-Disini aku menggantikan Marga nya✔
-Dan jgn Lupa Vote & Komen✔
-Typo βertebaran dimana²✔

Masih tahap REVISI ok!

(Ini dibuat hasil pemikiran author sendiri jika ada kesamaan itu adalah tidak kesengajaan author)

Jangan malas untuk menVote nee ⭐
Jangan lupa untuk koment💬
Kamsahamnida bg yg sudah vote😊

KALO GK SUKA GAK USAH BACA AJA SEKALIAN!!
&
Jangan Cuma Di Baca doang Tapi Gak Di Vote!!
Ini FF Pertama Aku kalo ada typo dimaklumin aja βaru pertama kali bikin😊(^ω^) (UωU)

Tokoh akan βerjalan Sesuai Alur
              ✨°☆Hαppy R£αd¡Πg☆°✨
All Rights Reserved
Sign up to add Fake Nerd (BTS x BLACKPINK)⭐Dalam Tahap Revisi⭐ to your library and receive updates
or
#683rv
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Choose Family  cover
THE BOSS BABY cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Duke's Grip cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.