"Iya, aku tau kok tentang itu," "Iya, aku lihat sendiri tentang itu," Berawal dari sebuah kejadian yang mampu memporak porandakan pikiran. Tentang ia yang mencari siapa dirinya. Dan penyesalan disetiap kebenaran tentang dirinya. Memasang topeng berlapis-lapis kepada setiap orang yang ditemuinya. Membuat siapapun hanya bisa sekedar tahu. Iya, hanya tahu dan melihat, namun tidak ikut merasakan. Tanpa simpati maupun empati. ... "Dia itu seperti laut. Terlihat indah dipermukaan, dan berbanding terbalik di bagian dasar. Gelap, hampa, sunyi, dan tenang. Namun diam-diam menakutkan. Sangat sulit di tebak. Tapi tak mengapa, aku akan menjadi daratan yang setia menunggumu ketika kamu tenggelam disana."