Pernahkah, sekali saja di sudut malam kau berterima kasih atas segala usaha yang telah kau lakukan tiap hari? Paling tidak, setiap kau melakukan sesuatu yang terbaik, pernahkah kau berpikir betapa hebatnya dirimu? Lim Hyunsik tidak pernah tahu bahwa bebannya kian menumpuk. Dia hanya menjalani hidup, makan karena butuh, bekerja karena harus, dan tersenyum sebab orang lain tersenyum. Bukan murni untuk diri sendiri. Tiada suka, atau sesuatu yang disebut membanggakan. Manusia memiliki kesedihan mereka masing-masing, tapi hanya sedikit dari mereka yang mau menghibur diri secara mendalam. Tiap manusia juga punya luka tersendiri, dan sekali lagi, hanya ada sedikit dari mereka yang menyembuhkan luka tersebut, termasuk Hyunsik. Laki-laki itu terlalu banyak mengabaikan diri sendiri, sehingga membangun dinding pertahanan yang tidak kokoh sama sekali. Lim Hyunsik bisa menyembuhkan orang lain, tapi tidak pernah bisa menyembuhkan diri sendiri. Hyunsik hanya tidak sadar, bahwa sakit yang dialami lebih parah dari sakit fisik pasiennya. Sampai suatu ketika, Hyunsik bertemu anak laki-laki yang mengikuti kemana pun dirinya pergi. HAI, LIM HYUNSIK SINCE2020 COPYRIGHT©ILESTAVAN
18 parts