Senja waktu itu kau berbicara dengan gagah dan penuh keyakinan kalau dirimu akan kembali menjalani hari hari bersama ku lagi, namun setelah bertahun lamanya aku tetap menunggu dengan rasa rindu yang kian menyeruak di batas kota, lantas sekarang haruskah aku tetap menunggu janjimu, atau menyerah karena semesta makin lama makin mempermainkan ku?