Gimana kalau memang yang kita banggakan hari ini, adalah sebuah akhir dari kepemilikan. Karena memang nggak ada yang benar benar jadi milik kita. Aku kira dia adalah yang teristimewa Tapi ternyata, perkiraan ku benar. Tapi sayang, hanya sementara. Ke-sementara-an yang sudah aku duga duga Ia pergi begitu saja setelah menanamkan janji seribu janji yang hanya sekedar menjadi janji. Kemudian pergi dengan hutang janji itu semua yang mungkin sudah tak ia hiraukan. Semua keindahan yang pernah aku miliki dengannya, ternyata hanya sekedar pernah. Terima kasih telah ada. Hancurku saat itu, adalah kuatnya aku saat ini.