Kim doyoung → Chou tzuyu ← Lee taeyong
....
"Kak doyoung?"
"Gue mau ngomong"
"Ap-"
Cup!
"Gue mencintai elo dalam diam tzu, lo inget gak pas elo gue masih kelas tiga sd? Gue nembak elo kan? Tapi gara-gara bell sekolah elo gak jawab pertanyaan gue. Dari dulu kita selalu satu sekolah, gue udah suka sama elo mulai kita tk, gue cemburu, gue cemburu elo sama taeyong, tapi emang itu kan resiko nya mencintai dalam diam, apalagi pawang elo banyak"
"Jadi elo mau gak jadi pacar gue?"
"Segampang itu elo merebut first kiss gue"
"Eum itu juga first kiss gue, gue ngasih itu ke elo, karena -jari telunjuk doyoung memegang bibir pink basah milik nya- bibir gue, bibirnya kim doyoung itu milik chou tzuyu seorang -lalu telunjuk doyoung beranjak memegang bibir pink basah serta mungil tzuyu- dan bibir mungil milik chou tzuyu ini adalah milik kim doyoung seorang"
..
Seorang gadis berumur 11 tahun mendorong tiang infus dengan santai sambil sesekali bersenandung, gadis itu memincingkan pandangan saat melihat seorang lelaki yang seperti nya ia kenal. Gadis itu mengukir senyum di bibir nya. Lalu kembali menodong tiang infus nya menuju lelaki itu.
"Halo!" Sapa nya, membuat sang lelaki itu menatap gadis itu dengan tatapan kaget.
"Kenalin gue pasien ruangan 008, lo anak nya dokter lee kan?" Tanya gadis itu lalu duduk di samping taeyong.
"Gue kenal sama mama lo, dia cerita banyak tentang lo, dan gue berduka cita atas meninggal nya mama lo" Lanjut gadis itu lalu tangan sebelah nya tertutur untuk mengambil sesuatu yang berada pada saku celana seragam pasien yang sedang ia genakan.
Gadis itu mengeluarkan sebuah amplop berwarna putih lalu memberikan nya kepada taeyong, tangan taeyong tertutur ragu untuk menerima amplop putih itu.
"Itu dari dokter lee, oh iya gue ini sahabat lo, mungkin semenjak mama lo nyuruh gue buat jagain lo, sampai gue mati" Ucap gadis itu dengan senyum manis terukir di wajah nya.
.
"Kanker hati?"
.
"Lo inget gue?"
.
✅Up seminggu sekali
mereka bilang dia berbeda, tapi bagi kita dia spesial yang harus selalu kita jaga.
jangan biarkan tangisan merenggut senyumnya, senyum yang selalu bisa membuat kita ikut merasakan kebahagiaan nya.
tawanya yang terdengar merdu yang selalu kita nantikan.
mereka semua sama, tidak ada yang berbeda, mereka semua ada kebanggaan kita sampai kapanpun.
terimakasih sudah menjadi 7 pangeran nya papa mama, yang selalu saling merangkul tanpa ada yang terpisah.