Story cover for Me, My Self, and I by chocodee01
Me, My Self, and I
  • WpView
    Reads 288
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 288
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 24, 2020
Ini bukan cerita tentang coolboy bertemu coolgirl, atau badboy bertemu badgirl. 

Ini hanya ceritaku. Gadis biasa yang penuh dengan ke-tidakpercayadirian yang hidupnya sangat membosankan. Semua kelebihan hanya ada pada sahabatku, Manda. Untuk sisi buruk rupa, akulah tempatnya. 

Aku tidak berharap banyak tentang diriku. Menjadi populer dan idaman semua cowok di sekolahku, misalnya. Keinginanku tidak semuluk itu. Keinginanku benar-benar sederhana. Hanya ingin menjadi cantik dan berbahagia di masa putih abu-abuku. Itu saja.

Dan inilah kisahku. Selamat membaca.

.

.

--Semuanya akan baik-baik saja ketika kamu mau mencintai dirimu sendiri.--
.
Written by Chocodee.
All Rights Reserved
Sign up to add Me, My Self, and I to your library and receive updates
or
#3udik
Content Guidelines
You may also like
Leader Girl (END) by linlin_wp15
65 parts Complete
Tentang sebuah kisah yang melibatkan banyak hati dan perasaan, tentang lingkaran takdir yang selalu membelenggu manusia. Tentang permainan takdir yang entah bagaimana maunya. Tentang misteri takdir yang selalu mengikat manusia, bagaimana tuhan menjalankan sebuah lakon kehidupan. Inilah kisah mereka, tentang segelintir manusia yang tak pernah luput dari hawa nafsu dan keegoisan. Tentang kisah remaja yang selalu merindukan rumah, tentang kisah remaja yang selalu membutuhkan sosok pembimbing arah. Takdir telah tertulis, mereka yang awalnya tak saling mengenal dan tak ingin bertemu malah di pertemukan oleh takdir. Semuanya tidak ada yang tahu apakah mereka akan di persatuan atau tidak, hanya tuhan yang mampu berkehendak, dimana mereka akan bersatu atau berpisah untuk selama-lamanya. Penasaran sama cerita dua orang leader ini? Langsung baca aja dan jangan lupa untuk votmen! Jangan jadi silent readers! Ini adalah karyaku dan ini adalah imajinasiku, jadi aku harap kalian bisa menghargai karyaku. Jika ada kesamaan tempat, nama tokoh, kejadian, dan beberapa alur itu unsur ketidak sengajaan atau malah kebutuhan. Dan mungkin disini banyak kata-kata atau perilaku yang tidak pantas untuk ditiru, jadi mohon bijaklah dalam membaca. Cerita ini juga mungkin ringan di awal, tetapi belum pasti akhirnya jadi jangan hanya membaca awalnya saja. Selamat meninggalkan dunia nyata dan masuk ke dunia halu ^_^ Mengandung unsur baper!! Jangan lupa follow, vote, and komen readers ku yang baik😍💞 FOLLOW IG @erlina.15
You may also like
Slide 1 of 10
INSECURE LOVE (END) cover
Dancing for the Star [TAMAT] cover
LOVE OF THE PAST cover
Bad Luck In Life (PRIVATE) cover
Kelas A [End] cover
Unexpected Ending  cover
Ketua Osis Vs Kapten Basket cover
Strange Girl  ✔️(Revisi) cover
Leader Girl (END) cover
DEVIAN [END] cover

INSECURE LOVE (END)

81 parts Complete

[ YU DI FOLLOW DULU YUUU ] _AREA DI LARANG INSECURE!!!_ "Gue buruk banget ya?" lirihnya, bertanya ntah pada siapa. Fay tersadar, ia mengusap kasar air matanya. "Harus ya, semua cewek itu cantik? Harus ya, putih? Glowing? Nggak jerawatan? Body goals?" Fay menjeda ucapannya, lagi-lagi air matanya terjatuh. "Jika iya, berarti gue gagal jadi cewek? Gitu?" lirihnya lagi. Kali ini di barengi dengan isakan-isakan kecil. Fay menutup wajahnya dengan kedua tangannya, menangis terisak dalam diam. Menahan sesak yang seolah memenuhi rongga dadanya, dan bersiap akan meledak detik itu juga. Sudah cukup selama ini ia pura-pura kuat, sudah cukup ia pura-pura tidak peduli. Segala cibiran, hinaan, bahkan candaan yang di kemas dengan sangat rapi berisikan tentang segala kekurangannya, kini menumpuk menjadi satu. "Gue juga nggak mau terlahir dengan seperti ini, tapi gue bisa apa? Ini takdir gue, gue salah apa sama kalian? Gue nggak pernah hina kalian? Kalaupun kalian ngehina gue dengan alibi sebuah candaan, gue terima kan?" lirihnya lagi, semakin terisak. Ntahlah, katakan saja jika Fay lemah. Ya, memang lemah! Fay lemah! "Jangan sesekali lo nyalahin takdir, emang benar, banyak mulut yang ngehina fisik lo, dan lo nggak bisa hentiin mereka buat nggak ngehina lo. Lo cuma punya dua tangan, dan lo nggak bisa bungkam mulut mereka. Tapi, lo punya dua telinga, lo bisa fungsiin kedua tangan lo, buat nutup telinga lo. Jangan bodoh!"