"Apa salah saya ?" tanya Nahla lirih.
Ditemani rintik air hujan, dan dedaunan yang jatuh berguguran.
Sepasang remaja laki-laki dan perempuan, tengah berdiri di tengah lapangan.
Seragam yang sudah basah kuyup pun tak dihiraukannya.
"Gue cinta sama lo," teriak Nizam. Berharap suara nya dapat didengar.
"Dan itu sebuah kesalahan?" tanya Nahla.
"Iya, karena dengan berani nya gue punya rasa ini ke lo," jelas Nizam.
Ia memajukan langkahnya, sambil menyeka air hujan yang membasahi wajahnya.
"Kamu tau 'kan? Pacaran itu gerbang menuju zina," ucap Nahla membalikan badannya.
Kini mereka saling berhadapan, namun tersekat jarak.
"Gue tau, dan gue hanya mengungkapkan rasa sama lo," jelas Nizam.
"Afwan, tapi saya sudah berkomitmen," ujar Nahla lirih.
Setelah itu Nahla beranjak pergi, dan melanjutkan langkahnya.
"Tapi gue serius, La," teriak Nizam dari belakang.
"Gue tau komitmen lo. Tenang aja, gue nggak ngajak lo pacaran," sambungnya lagi.
"Komitmen saya? Apa yang kamu tau tentang itu?" tanya Nahla.
"No couple before akad, 'kan?" tanya Nizam memastikan.
"Jika kamu memang serius, datangilah Abi saya dan utarakan niat kamu," ujar Nahla.
Nahla berlalu pergi, dan Nizam tak berkutik lagi.
Masih berdiri, dan kini ditemani sepi. Nahla pergi bersamaan dengan hujan yang telah berhenti.
-----------~**~-----------
"Laki-laki yang benar mencintai, ia akan berani.
Tidak mengajak pacaran, namun mengajak nya untuk menuju pelaminan." ~ Nizam Abqory Danindra.
"Cinta tak selalu menuju maksiat, karena ada cinta yang justru menuju taat. Pada dasarnya rasa cinta adalah fitrah, cara mengekspresikannya pun haruslah Lillah." ~ Nahla Syakira Pradipto.
[ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ!]
ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ - sᴘɪʀɪᴛᴜᴀʟ
"Pak Haidar?" panggil salah satu siswi.
Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?"
"Saya pernah mendengar kisah tentang Khadijah yang mengungkapkan perasaan cintanya pada Rasulullah," jelas siswi itu seraya terus memperhatikan punggung Haidar, selaku gurunya disekolah ini.
Mendengar itu sukses membuat Haidar memutarbalikkan tubuhnya, mencoba melihat sekilas kearah salah satu siswi yang tadi sudah memanggilnya. Lantas, Haidar memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
"Lalu?"
"Karena, saya cinta sama bapak! Maka dari itu saya berani mengungkapkan perasaan saya ke pak Haidar,"
"Maaf, Khadijah melalui perantara dalam mengungkapkan cintanya pada Rasulullah, nggak sepertimu terlalu lancang. Sana belajar yang benar!" ujar Haidar sembari melangkah pergi meninggalkan siswi tadi yang sudah berani mengungkapkan perasaannya.
****
Elshanum Sehrish Maezzura, seorang siswi dengan tipikal petakilan, tidak bisa diam, susah diatur, dan suka membantah pada siapapun termasuk pada guru-guru di sekolahnya. Dibalik sikap petakilan dan susah diaturnya ternyata diam-diam Shanum tengah mengagumi seseorang, bahkan rasa kagumnya itu tersimpan rapih selama satu tahun.
Namun, suatu ketika Shanum sudah tidak bisa memendam perasaannya terus menerus, Shanum merasa lelah akan semuanya. Sehingga pada suatu hari Shanum memutuskan memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan cintanya pada sang pujaan hati yang bernama Haidar Athaya As-Syahid.
Seorang guru agama Islam yang terkenal cool, killer, pelit ngomong, dan pelit senyum pada siapapun. Bahkan, Haidar terlihat sangat menjaga pandangan, maupun jarak dengan yang bukan mahramnya.
Akankah ungkapan cinta Shanum diterima dengan baik oleh Haidar, selaku gurunya atau justru ditolak mentah-mentah?
sᴛᴀʀᴛ : 5 sᴇᴘᴛᴇᴍʙᴇʀ 2022
ᴇɴᴅɪɴɢ : 7 ᴏᴋᴛᴏʙᴇʀ 2022