[⚠️Warning: 18+]
Karena kebodohan ayah mereka, Dara dan Dira harus terpaksa menanggung akibatnya.
Ayahnya yang begitu menyayangi keluarga mereka dan begitu dihormati sebagai kepala keluarga itu ternyata seorang pecandu judi. Yang lebih parahnya lagi, setelah mempertaruhkan segala aset yang ia punya, serta 'menjual' salah satu anaknya dalam sebuah perjodohan, ayahnya segera pergi. Meninggalkan istri dan anaknya dengan segala kekacauan yang telah ia perbuat.
Dira menolak untuk dijodohkan, sehingga Dara-lah yang harus mengorbankan dirinya. Demi keluarganya. Dara terpaksa menikah dengan seorang pria yang tampan, namun dingin.
Dara berharap, pria itu lama-kelamaan bisa membuka hatinya, sama seperti ia yang berusaha untuk menerima perjodohan itu. Tidak perlu saling mencintai pun tak apa, setidaknya tidak saling membenci. Toh mereka akan hidup bersama di bawah satu atap nantinya.
Namun, harapannya hancur lebur ketika ia melihat Dira, saudara kembarnya sendiri, sedang bercumbu mesra dengan calon suaminya.
***
"Kau telah merebut semuanya dariku. Kali ini saja, kumohon... jangan rebut dia dariku."
-Andara Pratama (Dara)
"Aku mungkin terdengar jahat, namun aku punya alasanku sendiri."
-Indira Pratama (Dira)
.
.
.
"You don't really understand an antagonist until you understand why he's a protagonist in his own version of the world" - John Rogers.