Ada dua poin tentang Hakikat Cinta. Poin pertama: Cinta itu ada ukuran kewajarannya (kepantasannya) Orang tua wajib hadir Menghadirkan cinta sejati kepada anaknya Agar anak mengerti apa itu hakikat cinta Cinta papa-mama kepada anaknya Cinta anak kepada papa-mamanya Bukan papa-papaan bukan mama-mamaan. Poin kedua: Kalau cinta sudah meraja, meski dia telah pergi Atau meski dihalang-halangi triliunan harta Cinta akan tetap menjadi cinta Dan bisa di gambarkan seperti ini. Ada yang harus segera dihapus Bukan air mata yang menetes Itu biarkan Biarkan hangatnya luluh di pori-pori Ada yang mesti buru-buru dihapus Bukan ingatan tentang kamu Itu biarkan Biarkan lukanya ngilu dijiwa Ada yang harus selalu diingat Bukan cinta yang pernah terjalin Itu lupakan Lupakan biar abadi di masa lalu Ada yang harus diingat Bukan romansa yang pernah terjadi Lupakan saja Biar membantu membentuk stupa. Nah...ada yang harus sekejap dihapus Dan ada yang harus abadi diingat Itu kamu Dihapus biar tak terganti Diingat biar tak tertukar Karena kamu dalam cinta adalah keseluruhan kesimpulan itu Cinta adalah jalan sekaligus tujuan Namun dalam cinta dan mencintai. Ada nasehat sederhana. Pada malam tanpa pelita, kita tak boleh buta Pada hati yang menyesakkan, kita tak boleh tersesat Cinta itu memuliakan, bukan menghinakan Cinta itu menemukan, bukan menyesatkan.All Rights Reserved
1 part