14 parts Complete "b-biarin gue tenang kali inii! Biarin g-gue gak ngerasain rasa s-sakit lagi."
"Gakk Vin! Gak akan. Lo gausah ngomong yang aneh-aneh. Gue yakin lo itu kuat!"
"Gue bener-bener c-capek, Zan," lirih Davin dengan bibir yang bergetar.
"Masih banyak yang sayang sama lo! Algarez dan Cia butuh lo Davin. Ayoo wujudin semua mimpi lo bareng gue! Ada Olimpiade yang harus lo jalanin besok. Lo gak boleh lupain ituu. Gue selalu support lo!"
Ucap Narzan susah payah dengan guyuran air mata yang engan berhenti. Dadanya terasa sesak. Sangat sesak! Melihat Davin yang terbaring di brankar dengan wajah pucat pasi.
"G-gue mohonn arzan, g-anteng, d-unia, ak-hi-rat," Davin tersenyum, kala melihat Narzan terkekeh mendengar panggilan itu.
Dulunya Narzan sangat membenci panggilan itu, menurutnya itu sangatlah berlebihan. Tetapi kali ini, Narzan menyukainya.
"Gue ti-tip ini buat, Cia.."
Davin memberikan secarik kertas kepada Narzan.
◍
"Aku titip mata aku sama kamu yaa, jaga baik-baik."
≻───── ⋆✩⋆ ─────≺
Kapan luka ini berakhir?
Nyatanya luka ini terus selalu hadir sampai dimana hari terakhir itu tiba!
#1 penulispemula 🏆
#2 markas 🏆
#3 terpuruk 🏆