Perselingkuhan selalu menjadi hal yang menarik untuk jadi bahan omongan di negara ini. Seperti ada kepuasan tersendiri membicarakan orang-orang yang kemudian mendapat cap " pelakor" "perebut suami orang" "perebut istri orang" "perebut pacar orang". Bagaikan membicarakan maling yang ketahuan mencuri Memang....di negara yang punya banyak norma, dan menjunjung tinggi norma agama, namanya selingkuh itu ya salah adanya Namun apakah di balik setiap perselingkuhan itu, yang ada hanya fenomena benar dan salah? Nyatanya...jika tabir dibuka, semua tak sesederhana penampakannya Selalu ada dinamika yang melatar belakanginya Cerpen yang saya tulis ini mengisahkan berbagai versi kisah cinta yang terselip adanya perselingkuhan di dalamnya Ada pula kisah cinta yang terselip "potensi perselingkuhan" Kenapa saya sebut "potensi?" Kadang "rasa" memang bisa berbelok. Yang harusnya cuma boleh ke satu arah, tabi bisa berbelok ke dua arah atau lebih. Tapi kalau diresapi lebih dalam, sebenarnya manusia dibekali kemampuan untuk mengendalikan "rasa" yang ia punya. "POTENSI" tidak selalu harus "MENJADI"
8 parts