REA awalnya hanya ingin mengakhiri hari yang melelahkan ini dengan makan di restoran cepat saji favoritnya ,sambil menikmati musik yang ia putar sendiri. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga tiba-tiba tenggorokkannya terasa seperti terbakar dan kesadarannya lenyap begitu saja tanpa aba-aba. REA tak pernah mempercayai semua kisah fantasi aneh yang selalu di ceritakan oleh rekan kerjanya, ia bahkan tak ingin buang-buang waktu untuk memikirkannya. Tapi, kini ia menyesal sudah tidak mendengarkan penjelasan konyol dari rekannya itu. Jika ia bisa memutar kembali waktu yang sudah berlalu, ia bahkan akan membuat catatan di buku kecilnya dari celotehan fantasi itu.