Penantian di Atas Angan
  • LECTURAS 2,512
  • Votos 361
  • Partes 25
  • LECTURAS 2,512
  • Votos 361
  • Partes 25
Continúa, Has publicado may 29, 2020
Hidup merupakan sebuah perjalanan. Mengenai kisah yang merangkai sejarah manusia. Cerita ini tentang perjalanan mereka untuk bertemu dengan Tuhannya, bertemu dengan penantian yang terukir dalam pena-Nya.

Shuan Aksara Langit, dalam perjalanannya mencari keberadaan Tuhan di sebuah Pesantren di pulau Jawa, membawa dirinya pada sebuah konspirasi yang tak pernah disangka akan merubah hidup serta kehidupannya. Sebuah perjalanan yang akan menemukannya dengan sebuah penantian di atas angan.

A story by: M.dee & Aini A
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Penantian di Atas Angan a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#78mahabbah
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Teologi Dealektika de friendly-Boy
42 Partes Concluida Contenido adulto
Berpikir kritis adalah sebuah kemampuan yang dibutuhkan oleh manusia agar dapat mengembangkan dirinya. Namun Bagaimana bila seseorang berpikir kritis mengenai agama dan eksistensi Tuhan? Apakah pemikiran kritisnya akan membuat iman manusia itu makin kuat mengenai keberadaan Tuhan, atau justru membuat manusia itu tidak mempercayai keberadaan Tuhan? Muhammad Fajar Malik, seorang remaja yang memilih untuk menjadi seorang nihilis dan skeptis terhadap berbagai hal, termasuk agama dan eksistensi Tuhan, menjalani hidupnya di negara Indonesia, negara yang mayoritas masyarakatnya terikat erat dengan agama dan kepercayaan pada Tuhan. Kisah masa lalu kelamnya, pembullyan yang ia alami, pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, membuat dia mempertanyakan mengenai keberadaan Tuhan. Hingga pada suatu hari, dia bertemu dengan seorang siswa pindahan di kelasnya yang bernama Ahmad. Pertemuannya dengan Ahmad inilah yang merubah takdir hidupnya. Melalui Ahmad, dia bisa mengenal dan memahami mengenai sang pencipta alam semesta. Seperti Apakah perjalanan spiritual Fajar dalam mengenal Tuhan? Temukan dalam cerita Teologi Dialektika. "Tuhan itu sama kayak hantu, sama-sama nggak ada." Muhammad Fajar Malik. "jangan terlalu materialis dalam memandang dunia, coba lihat dari sudut pandang yang berbeda." Ahmad Fauzi Rabbani. Peristiwa, nama, tempat, semuanya murni karangan author. Jika terdapat kesamaan di real live, Itu adalah sebuah kebetulan dan bukan kesengajaan. Mohon untuk tidak mempelagiat cerita ini, karena setiap orang memiliki kemampuan untuk berimajinasi dan membuat ceritanya sendiri. Hargai kerja keras author yang sudah membuat cerita ini dan hargailah kemampuan diri sendiri dalam mengarang cerita. Percaya diri lah dengan kemampuanmu, karena kemampuanmu dapat menciptakan karya yang berharga.
Langit Senja di Kota Nabi de danilsopan
23 Partes Continúa
"Ada cinta yang tak tumbuh dari sentuhan, tapi dari doa yang dipanjatkan dalam diam. Ada perjuangan yang tak diceritakan dengan lantang, tapi dibuktikan dalam sujud yang basah oleh air mata." Azka Maulana, seorang pemuda Jawa yang sederhana namun penuh cita-cita, melangkah ke Kota Nabi dengan secarik doa dari ibu dan janji yang terpatri pada makam ayahnya: menuntut ilmu setinggi langit untuk mengabdi pada umat. Di Madinah-kota yang ditaburi cahaya dan barakah Rasulullah-Azka bukan hanya menemukan ilmu, tapi juga ujian demi ujian. Fitnah yang mengguncang nama baik, cinta yang terbungkus adab, dan dilema antara pulang atau bertahan. Namun di balik semua itu, Allah menyiapkan kejutan terindah: seorang Maryam Zahra, hafizah Qur'an yang menjaga dirinya seperti kelopak mawar dalam taman keimanan. Bersama Yahya si sahabat bijak dari Maroko, dan Alim yang pendiam namun mendalam, Azka menapaki jalan ilmu dan iman. Hingga langit senja di Madinah menjadi saksi, ketika cinta dan cita bersatu dalam akad yang penuh adab, lalu kembali ke tanah kelahiran membawa cahaya. Ini bukan sekadar cerita cinta. Ini adalah perjalanan jiwa. Tentang bagaimana seorang hamba belajar mencintai Allah, sebelum mencintai sesama. --- "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) Dan surga itu, bagi Azka dan Maryam, bukan hanya di akhirat. Tapi juga di tempat mereka mengajar, di desa kecil, di bawah langit Indonesia... tempat di mana cahaya Madinah tetap menyala dalam hati. ---
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
GEMA-GEMA ISLAM  cover
Hening yang Berdoa cover
Teologi Dealektika cover
Doa Yang Tak sama cover
Cinta Dalam Iman cover
Muslimah To Al-Aqsa cover
Langit Senja di Kota Nabi cover
Qalbu Mutmain : Menuju Ketenangan Hati (END) cover
Dia dan Doa   cover
Kucintai kamu secara rahasia cover

GEMA-GEMA ISLAM

20 Partes Concluida

perjalanan seorang remaja bernama Amir dari desa kecil yang berpetualang untuk mencari arti dari kehidupan