Abhiraj Pradipta Wijayanendra
Keberadaannya diibaratkan ilusi berlebih. Mereka manusia tertawa hampa, ternyata Abhiraj dan segala kepribadiannya adalah nyata. Dikala kakinya melangkah, semua mata akan memandangnya penuh pesona. Tanpa ragu, hidup Abhiraj selalu dijadikan ekspektasi setiap raga yang tiba-tiba kehilangan harga diri. Nyatanya Abhiraj lebih kelam daripada malam tanpa bintang.
Xena Kalea Primaningtyas
Di antara kerumunan manusia ia melompat dan tertawa ria. Siapa peduli? Semuanya. Semua mata ikut menyipit kala bibirnya bergerak mengukir tawa. Bagi mereka, Xena adalah jiwa bahagia yang terbentuk dari sejuta macam luka. Bagi mereka, Xena adalah rumah untuk raga yang bermasalah. Nyatanya Xena adalah biang masalah.