[BEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN]
*
Hidup yang penuh tantangan karena kedua orang tuanya sudah pergi meninggalkan Violin Shakila sejak ia menduduki bangku SMP. Bermodalkan nekat, ia tetap berjuang melanjutkan hidup sebatang kara. Ia ingin mewujudkan impian kedua orang tuanya. Bekerja seakan menjadi kewajiban agar tetap hidup tanpa kedua orang tua. Hidup Violin tersusun rapi tanpa ada keluh yang terucap.
Perempuan yang kerap disapa Violin mampu menyihir banyak lelaki yang mendekatinya. Terlalu banyak sampai Violin memilih seseorang yang paling pantas untuknya. Seorang lelaki yang membantunya bisa sembuh dari penyakit yang ia derita. Perjuangan untuk sembuh dari penyakit itu, membuat lelaki itu ikut berjuang juga untuk mendapatkan hati Violin dengan sulit.
"Dunia itu susah untuk dikejar. Padahal aku nggak mageran! Apalagi mereka yang mageran, apa kata dunianya?"
Bertahun-tahun, Violin sama sekali tidak menunggu akan hadirnya sosok lelaki baik, berhati buaya darat.
"Sudah terlanjur dekat, terlanjur jatuh. Tinggal tancap gas menuju ke pelaminan."
Ternyata hidup yang dibayangkan olehnya tidak selancar dulu, banyak hambatan yang harus disingkirkan. Hidup yang dulu indah, kini berubah menjadi sampah.
Akan kah Violin masih terus melanjutkan perjuangannya sebagai seorang sarjana tanpa hadirnya? Atau berhenti sebagai mahasiswi pecundang?
"Ingat, aku hanya mau kita melangkah bersama-sama sampai akhir! Aku, kamu dan keluarga kita!"
***
"Jadiin gue pacar lo!"
Valen membeku dalam keterkejutannya. Menunduk dalam. "Maksud kamu?!"
"Jadiin gue pacar lo, kalau itu bisa menebus rasa bersalah," jawab Gariel enteng.
---------------
Ini adalah kisah tentang mereka yang sama-sama tak menyadari. Hingga sang waktu akhirnya angkat bicara, akan hal yang dirasakan oleh hati namun dipungkiri oleh rasa. Mereka yang sama-sama pernah hancur, namun bahagia datang setelahnya. Menghapus segala tangis untuk digantikan lengkung seindah pelangi.
Namun dibalik itu, perjalanannya tak seindah mentari. Luka datang menyelingi dengan derai air mata yang menjadi pengiring setia. Membawa kelam yang dulu pernah dirasa kini menjadi sahabat hidup, yang kemudian mengantar pada suatu ingatan yang belum terjamah.
Bagaimana kisah mereka? Bahagia apa saja yang akan mereka jamah bersama? Disini mereka menjelaskan tentang kisah "Mereka".
---