"Our meeting is not a mistake, maybe this is fate." Laki-laki itu menatap lekat wajah Alana. "Painful destiny." Lanjutnya. "Duniaku kembali berputar seperti saat orang itu masih ada bersamaku... because of you. Sekarang kau membenciku, aku tidak bisa menahanmu. Aku pantas mendapatkannya. Kapanpun kau menginginkanku kembali, aku akan menunggunya." Tatapan laki-laki itu begitu sendu, menyakitkan dan penuh luka. Alana bersumpah, itu adalah kalimat terpanjang yang pernah diucapkan laki-laki di depannya sekarang. Lelehan hangat mengalir di pipinya, sejak tadi Alana ingin sekali menangis. Tapi dia coba untuk menahannya dan sekarang akhirnya pertahanan itu telah hancur. Air mata tak terbendungkan lagi, dia ingin memeluk pria itu dan menghajarnya. Dia berharap semua kejadian itu tidak pernah terjadi. "Itu tidak akan terjadi." Ujar Alana tegas.
12 parts