"Aku ingin jatuh cinta lagi, Ndu. Aku sudah lupa kapan terakhir merasakan debar jantungku berdetak tidak normal, rasanya sudah sangat lama sejak aku berani membagi isi otakku dengan orang lain."
"Berani jatuh cinta berarti berani juga untuk patah hati," gumam Randu.
"Kamu pernah patah hati?" Ran menoleh ke samping.
"Aku belum pernah jatuh cinta, Ran."
"Kenapa?"
"Karena aku tidak berani untuk patah hati."
"Tidak berani patah, bukan berarti belum pernah mematahkan, kan?" Ran tersenyum kecut.
"Maksudnya?"
"Kamu ga bakalan ngerti, kan belum pernah jatuh cinta," perempuan itu kembali mengalihkan pandangan, tidak mau menatap Randu.
"Memangnya jatuh cinta itu rasanya seperti apa, Ran?"
Ran kembali menolehkan pandangan ke orang yang sedang berada di sampingnya, kemudian tersenyum.
"Jatuh cinta itu sederhana,Ndu. Datangnya tiba-tiba dan tanpa permisi, tak peduli apa kamu udah siap juga untuk patah hati."
"Kamu udah siap patah hati?"
"Hatiku patah setiap hari, Ndu," Ran mengalihkan pandangannya kembali menatap laut.
Tentang seorang lelaki gila yang terobsesi dengan adik sepupunya sendiri.
17+
°°°
content warning: smoking, alcohol, abusive language, kissing, promiscuity, dark romance, criminal acts, etc.