OUR PAGE
  • Reads 98
  • Votes 16
  • Parts 1
  • Reads 98
  • Votes 16
  • Parts 1
Complete, First published May 30, 2020
"Aku rindu mata Ayah yang hilang saat dia tersenyum"

"Juga bahu lebarnya, aku sudah lama tidak memeluknya"

"Pasti sangat tidak menyenangkan tidur di tenda, melahap semua jenis makanan dan minuman dingin dari mok timah"

--- GOT7 FIC - ONE SHOT---
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add OUR PAGE to your library and receive updates
or
#575yugyeom
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.