𝐁𝐚𝐭𝐚𝐯𝐢𝐚, 𝐇𝐢𝐧𝐝𝐢𝐚 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐧𝐝𝐚, 𝟏𝟗𝟎𝟑. ❝Semua tentangmu adalah pesona, Nona. Sebuah puisi yang lebih nyata dari ilusi.❞ ~ Carel Arthur van Mook, 1903. Ini bukan hanya kisah tentang Himeka, gadis dari tahun 2020 yang gagal mendapatkan pas de deux bersama Albrecht-nya. Melainkan juga sepenggal kisah tentang seorang perwira Belanda dari abad sembilan belas yang telah diperbudak rindu yang lenggana berpulang. Renjana ini tak dipersembahkan semesta kepada mereka berdua. Sudah seharusnya mereka sumarah pada takdir semesta, bukannya egois akan perasaan yang tumbuh dengan sendirinya. Karena pada akhirnya, ada kenyataan pahit yang harus diterima. Ada harga yang harus dibayar mahal karena telah mencabar alur yang semesta siapkan. Nama mereka tak pernah terlukiskan pada kanvas yang sama. Tak pernah terukir dengan pahatan yang sama. Karena sejatinya, cinta yang tumbuh di antara mereka hanyalah ilusi semata. ❝Semesta ... tolong bunuh rindu ini. Tunjukkan bahwa Engkau bisa membuat rindu ini andam karam sampai tiada bersisa. Buat aku melupakan semua tentang indurasmi Batavia. ❞ ~ Alma Himeka Badra, 2020. 🌕--------🌙--------🌕 ; Mari mampir, berkenalan lebih jauh dengan kisah Giselle dan Loys-nya di era kolonialisme Hindia Belanda. Merayu semesta atas dasar saling mencintai namun tak kunjung mendapatkan pas de deux mereka. ✧ [17+] ༆ sebuah fiksi sejarah, karya @sssakalade ✧ Agustus, 2020. (Update Sabtu & Minggu)
33 parts