Madri adalah seorang pria sederhana yang cukup pandai dalam ilmu bela diri, ayah nya terbunuh di sebuah perjalanan di malam hari.
Setelah lulus SMA, ia bertekad untuk mencari pembunuh ayahnya. Pembunuh tersebut berasal dari geng yang bernama Geng Maut. Madri merantau ke Kota Berdarah hanya untuk mencari geng tersebut dan menghabisi mereka agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.
Madri mampir disebuah warung makan untuk beristirahat sejenak. Ia memesan semangkuk indomie rebus dan segelas teh hangat. Hanya itu yang bisa ia pesan, karena ia hanya memiliki sedikit bekal yang sangat terbatas untuk dirinya di sana.
Sedang asik menikmati semangkuk indomie rebus, tiba-tiba preman-preman tadi menghampiri warung itu dan meminta pajak kepada pemilik warung. Pemilik warung menolak karena daganganya belum laris dan uangnya belum cukup untuk membayar pajak yang berjumlah Rp. 100.000.00.
Preman-preman itu memaksa dan mengacak-acak warung sederhana yang dimiliki oleh seorang wanita. Pemandangan seperti itu membuat Madri kehilangan nafsu makanya.
Prang!! Sebuah mangkuk mendarat di kepala salah satu preman tadi dan membuatnya tak sadarkan diri. Preman yang lain terdiam dan melihat kearah Madri.
Bisakah Madri mengalahkan preman-preman tadi?
Bisakah Madri bertahan hidup di kota berdarah?
Dan Bisakah Madri menghabisi para pembunuh ayahnya?
Anda mungkin akan merasa kalau ceritanya kurang asik di awal, maklum cerita pertama saya, masih banyak belajar, komentar kalian sangat saya harapkan 🙏😊
Ikuti kisahnya, jangan ketinggalan
Jangan lupa Follow @mad_febr1
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak anda di kolom komentar yaa 🙏
Selamat membaca.
Cerita mengandung kekerasan!
Cover ©pinterestAll Rights Reserved