"Seberapa jauh kamu pergi Zan, akan aku temani. Seberapa lama kamu butuh waktu, akan kuberi. Tatap aku Zan, seseorang yang kini sedang berjuang meluluhkan hatimu" -Laksamana Grie Ardani
"Mas Laksa, aku ini hanya sebuah kerikil, yang kecil bahkan walau terlihat pasti akan diabaikan. Sedangkan kamu, kamu itu langit, dipandang gagah siapa saja, kamu pantas bersanding dengan bulan, atau bintang, atau juga matahari, bukan dengan kerikil kecil yang hanya bisa menjadi pengganggu dalam hidupmu" -Azmitha Razana
Laksamana Grie Ardani, seorang mahasiswa semester 5 yang cukup tersohor di kampusnya. Walaupun dia bukan anak organisasi, namun ia selalu andil dalam segala acara-acara kampus. Memiliki wajah yang tampan, baik hati, humoris, tegas dan sabar dalam satu waktu, suara yang merdu menjadikan nilai plus pada setiap mata memandang.
Azmitha Razana, mahasiswi bersifat dingin dan keras kepala yang tak pernah berwujud ketika ada acara-acara kampus, hanya dikenal teman satu kelasnya saja, adalah gadis yang kini menjalin perjodohan tanpa rasa dengan Laksamana. Ia bisa disebut sebagai mahasiswi kupu-kupu, walau ia tidak pulang, melainkan pergi ke perpustakaan atau ke toko bunga terlebih dahulu.
Seumur hidupnya, Adrian hanya menjadi bayangan di keluarganya sendiri. Hingga suatu malam, satu kalimat menghancurkan segalanya. Ia pergi tanpa menoleh-tanpa rencana, tanpa tujuan. Tapi bisakah bayangan benar-benar menemukan cahayanya sendiri?