C a l l i a G u i n e v e r e Sikapnya dingin, bertolak belakang dengan kopi hitam hangat yang selalu menemani paginya. Dia selalu berkata-kata dengan tenang, berbeda dengan laut yang menjadi kesukaannya. Javier Mackenzie, laki-laki itu berhasil memenangkan hatiku dengan beribu teka-teki tentangnya yang tidak dapat aku selesaikan. Dia tidak pernah banyak bicara, namun tatapannya menceritakan sejuta kisah yang buatku penasaran. Dia berbahaya, dan sialnya aku terjebak. Aku terlanjur memeluknya erat malam itu, mengatakan padanya bahwa aku akan selalu ada untuknya. Tidak, aku tidak pernah menyesal. Jika hidup ini merupakan suatu alur cerita, dia adalah bagian terbaik yang akan aku baca berulang-ulang. Aku akan terus memilihnya, aku akan terus jatuh cinta untuknya. "I love you and i am terrified." J a v i e r M a c k e n z i e Ia bersinar bahkan ketika hari sedang murung dan mendung. Ia hangat, memikat dengan senyuman yang selalu ia pamerkan. Sejak pertama kali ia duduk dihadapanku, aku tahu ia berbeda. Callia Guinevere, gadis itu telah menyentuh hatiku yang beku. Ia tetap tinggal ketika aku memintanya pergi, ia tetap menatapku ketika aku memintanya untuk berpaling. Aku suka kopi pahit karena aku selalu percaya bahwa sesuatu yang manis itu berbahaya, namun Callia berbeda. Aku selalu menulis karena tidak seorangpun mendengarkanku, namun Callia selalu hadir dan mendengar kebisuanku. Jika hidup ini adalah suatu alur cerita, dia adalah kejutan yang tidak pernah aku duga. Aku telah memutuskan bahwa Callia milikku ketika ia memelukku malam itu. Aku berjanji akan menyimpannya untuk diriku sendiri, memeluknya erat dan menjadikannya akhir dari pelarianku. "You're mine; are we clear?"
15 parts