Mulut bisa saja berdalih, tapi hati tidak. Mungkin hari ini, menikah bukanlah suatu hal yang kamu inginkan. Tapi, akan tiba masanya menikah adalah suatu hal yang paling kamu dambakan. Mungkin saja saat itu tiba mulutmu bisa saja berkata tidak, tapi hatimu berkata lain. Ia akan terus memberontak untuk menuruti naluri itu. Namun, bagaimana jadinya jika harus menikah di usia muda dengan jalan perjodohan pula. Seperti yang Kayla alami. Akankah ada kebahagiaan? Sebab tidak ada rasa diantara keduanya. Atau kebahagiaan itu akan muncul seiring dengan seringnya berinteraksi antara keduanya? Apakah dia adalah Imam yang sesungguhnya bagi Kayla? Yang mampu membuatnya semakin dekat dengan Allah, dan sebagai penuntun untuk menggapai Jannah-Nya. Yuk baca ceritanya:)