Prolog. "Berikan darah itu!" terdengar bisik suara, tepat di samping telinga. Tidur yang tidak begitu lelap dalam kamar yang sangat pengap. Rumah ini dihuni oleh aku, Ayah dan Ibu. Tiba-tiba aku dibangunkan oleh suara-suara aneh yang membuat merinding dan juga setengah pusing. "Darah apa yang dia inginkan?" gerutu Agatha dan perlahan ia palingkan wajah ke arah depan kamar yang telah terbuka sedikit. Terpaksa aku keluar kamar dan mendekat ke pelataran rumah. Sebenarnya tengah malam ini aku hanya sendirian, ditemani angin dan dingin yang membisik lirih dan merinding. Pohon-pohon tinggi menjulang di beberapa titik dekat rumah dan memakan segala pandangan. Menurut aku rumah ini menyimpan sejuta luka yang lama terpendam, cerita duka dan misteri yang tidak kasat mata. "Ada misteri apa di balik rumah mewah ini?" tanya agatha pada malam yang kelam.